Reporter : Iwan Zuhdi
suarabojonegoro.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Mitroatin, yang berkesempatan memberi sambutan dan membuka acara Lokakarya dan Kunjungan Lapangan Migas yang digelar di ruang Andrawina Hotel Aston Bojonegoro mengatakan, wakil rakyat (DPRD) di Bojonegoro sering kali ditanya dan ditagih oleh rakyat, terkait perekrutan tenaga kerja lokal dibidang Migas di Bojonegoro.
Hal tersebut disampaikan oleh Mantan Kepala Desa Tanjung Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro dihadapan peserta Lokakarya, yang dihadiri oleh Perwakilan SKK Migas Jabanusa, manajemen EMCL, Pimpinan DPRD sekaligus perwakilan masing-masing fraksi DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sekretaris Dewan, LSM di Bojonegoro, serta awak Media se- Bojonegoro.
"Sering kami ditanya terkait itu. Kami tidak ingin ada perekrutan tenaga dengan dalih (Modus) apapun," katanya.
Alumni sarjana pendidikan itu menambahkan, Bojonegoro yang menjadi daerah penghasil Migas diharapkan bisa mendongkrak atau mengatasi permasalahan yang selama ini menjadi fokus pemerintah daerah, yakni mengurangi angka kemiskinan.
Namun, perempuan yang sempat mendirikan hadrah itu menyatakan, kekayaan sumber daya alam di Bojonegoro belum mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.
"Dari exploitasi belum mengurangi kemiskinan. Apakah pengurangan ini dinamakan belum berkah," ucapnya.
Terbukti, ditahun 2016 dan 2017 Kabupaten Bojonegoro mengalami keadaan yang darurat. DBH turun, katanya lebih salur oleh Kementrian keuangan.
"Tahun 2016 dan 2017 tahun yang miris. Kami ingin Bojonegoro sejahtera dan berkah," harapnya. (Wan/Red).
suarabojonegoro.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro Mitroatin, yang berkesempatan memberi sambutan dan membuka acara Lokakarya dan Kunjungan Lapangan Migas yang digelar di ruang Andrawina Hotel Aston Bojonegoro mengatakan, wakil rakyat (DPRD) di Bojonegoro sering kali ditanya dan ditagih oleh rakyat, terkait perekrutan tenaga kerja lokal dibidang Migas di Bojonegoro.
Hal tersebut disampaikan oleh Mantan Kepala Desa Tanjung Kecamatan Tambakrejo Kabupaten Bojonegoro dihadapan peserta Lokakarya, yang dihadiri oleh Perwakilan SKK Migas Jabanusa, manajemen EMCL, Pimpinan DPRD sekaligus perwakilan masing-masing fraksi DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sekretaris Dewan, LSM di Bojonegoro, serta awak Media se- Bojonegoro.
"Sering kami ditanya terkait itu. Kami tidak ingin ada perekrutan tenaga dengan dalih (Modus) apapun," katanya.
Alumni sarjana pendidikan itu menambahkan, Bojonegoro yang menjadi daerah penghasil Migas diharapkan bisa mendongkrak atau mengatasi permasalahan yang selama ini menjadi fokus pemerintah daerah, yakni mengurangi angka kemiskinan.
Namun, perempuan yang sempat mendirikan hadrah itu menyatakan, kekayaan sumber daya alam di Bojonegoro belum mengurangi angka kemiskinan secara signifikan.
"Dari exploitasi belum mengurangi kemiskinan. Apakah pengurangan ini dinamakan belum berkah," ucapnya.
Terbukti, ditahun 2016 dan 2017 Kabupaten Bojonegoro mengalami keadaan yang darurat. DBH turun, katanya lebih salur oleh Kementrian keuangan.
"Tahun 2016 dan 2017 tahun yang miris. Kami ingin Bojonegoro sejahtera dan berkah," harapnya. (Wan/Red).
from SuaraBojonegoro.Com | Bojonegoro Online Portal & News | Kabar Lokal Untuk Nasional http://ift.tt/2kKncSH
0 komentar:
Posting Komentar