BOGOR – Rumah tidak layak huni (rutilahu) menjadi pekerjaan rumah utama Pemerintah Kabupaten Bogor. Sebab, pada 2018 mendatang menjadi target demi misi menjadi kabupaten termaju se-Indonesia.
Salah satunya keberadaan rumah pasangan Jumiro (46) dan Hartati (33), warga Kampung Leuwiliang RT 08/03, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang yang masih belum tersentuh bantuan pembangunan rutilahu.
POJOKJABAR.com, BOGOR – Rumah tidak layak huni (rutilahu) menjadi pekerjaan rumah utama Pemerintah Kabupaten Bogor. Sebab, pada 2018 mendatang menjadi target demi misi menjadi kabupaten termaju se-Indonesia.
Salah satunya keberadaan rumah pasangan Jumiro (46) dan Hartati (33), warga Kampung Leuwiliang RT 08/03, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang yang masih belum tersentuh bantuan pembangunan rutilahu.
“Mau bangun rumah saja tidak mampu. Suami saya bekerja sebagai penjual bakso, itu pun punya orang lain,” ujar Hartati ditemui Radar Bogor di rumahnya Minggu (29/01/2017).
Kondisi rumah, sambungnya, sudah tak layak huni yang hanya terbuat dari anyaman bambu. Jika hujan, atap akan bocor.
Sementara itu, Kepala Desa Leuwiliang Yanto Suyatno mengaku, perbaikan rutilahu telah merata kepada warga kurang mampu. Meski diakuinya masih ada yang belum mendapatkan bantuan.
“Kalau untuk jumlahnya saya tidak tahu, karena ada di seksi ekonomi dan pembangunan (ekbang). Namun, masalah pembagian sudah merata, khususnya bagi warga yang benar-benar membutuhkan,” singkatnya.(ent)
from ENTER BOGOR http://ift.tt/2jP4fzE
0 komentar:
Posting Komentar