Reporter : Lina Nur Hidayah
suarabojonegoro.com - Kesenian Sandur yang merupakan karya seni tradisional jawa yang masih tetap eksis di Bojonegoro, menjadi satu bagian karya teater tradisional yang masih menjadi pilihan pemuda Bojonegoro untuk dikaryakan pada tahun 2017 ini, karena sandur merupakan warisan leluhur kita yang perlu dilestarikan agar tidak pudar ditelan arus perkembangan zaman.
Oki Dwi Cahyo salah satu penulis naskah sandur di Bojonegoro mengungkapkan bahwa kesenian sandur masih tetap diproduksi hingga sekarang tanpa merubah unsur tradisionalnya hanya saja isi cerita sandur dibuat dengan cerita modern yang ada dikehidupan masyarakat. Selasa (1/2/17).
“Yang modern itu menurut saya isi ceritanya bukan kemasan sandurnya jadi tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya, “Tandas Oki Penulis Naskah muda.
Sedangkan naskah sandur yang Ia tulis umumnya masih berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan di masyarakat karena karya ini dipentaskan ditengah masyarakat saat panen tiba.
“Kalau naskah sandur lebih simpel berbentuk alur cerita dan kata kerja sedangkan naskah teater lebih detail dialog sehingga kadang para pemain sandur bisa improvisasi dialog, saya biasanya mengambil tema kehidupan yang nyata dimasyarakat, “Ungkapnya Pemuda kelahiran Bojonegoro 1988 ini.
Sementara, pemain utama pada sandur ada 4 antara lain Tangsil, Balong, Petak, Cawik sedangkan pemain tambahan atau pemain ilustrasi ada Germo dan Panjak Hore.
Oki menambahkan bahwa karya sandur di Bojonegoro yang pernah digarap diantaranya berjudul Cinta dan Masa depan, Jakar Bunden, Ojo Aji-aji, Tresno Sejati, dan masih banyak lagi yang umumnya di pentaskan oleh para pelajar di Bojonegoro.
“Kalau untuk tahun 2017 ini kita akan siapkan untuk ultah sanggar sayap jendela pada bulan Maret mendatang, masih proses pada ide maupun judul Sandurnya, “Ungkap Pria berambut gondrong ini (Lin/Red)
suarabojonegoro.com - Kesenian Sandur yang merupakan karya seni tradisional jawa yang masih tetap eksis di Bojonegoro, menjadi satu bagian karya teater tradisional yang masih menjadi pilihan pemuda Bojonegoro untuk dikaryakan pada tahun 2017 ini, karena sandur merupakan warisan leluhur kita yang perlu dilestarikan agar tidak pudar ditelan arus perkembangan zaman.
Oki Dwi Cahyo salah satu penulis naskah sandur di Bojonegoro mengungkapkan bahwa kesenian sandur masih tetap diproduksi hingga sekarang tanpa merubah unsur tradisionalnya hanya saja isi cerita sandur dibuat dengan cerita modern yang ada dikehidupan masyarakat. Selasa (1/2/17).
“Yang modern itu menurut saya isi ceritanya bukan kemasan sandurnya jadi tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya, “Tandas Oki Penulis Naskah muda.
Sedangkan naskah sandur yang Ia tulis umumnya masih berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan di masyarakat karena karya ini dipentaskan ditengah masyarakat saat panen tiba.
“Kalau naskah sandur lebih simpel berbentuk alur cerita dan kata kerja sedangkan naskah teater lebih detail dialog sehingga kadang para pemain sandur bisa improvisasi dialog, saya biasanya mengambil tema kehidupan yang nyata dimasyarakat, “Ungkapnya Pemuda kelahiran Bojonegoro 1988 ini.
Sementara, pemain utama pada sandur ada 4 antara lain Tangsil, Balong, Petak, Cawik sedangkan pemain tambahan atau pemain ilustrasi ada Germo dan Panjak Hore.
Oki menambahkan bahwa karya sandur di Bojonegoro yang pernah digarap diantaranya berjudul Cinta dan Masa depan, Jakar Bunden, Ojo Aji-aji, Tresno Sejati, dan masih banyak lagi yang umumnya di pentaskan oleh para pelajar di Bojonegoro.
“Kalau untuk tahun 2017 ini kita akan siapkan untuk ultah sanggar sayap jendela pada bulan Maret mendatang, masih proses pada ide maupun judul Sandurnya, “Ungkap Pria berambut gondrong ini (Lin/Red)
from SuaraBojonegoro.Com | Bojonegoro Online Portal & News | Kabar Lokal Untuk Nasional http://ift.tt/2jTUkZH
0 komentar:
Posting Komentar