Reporter: Lina Nur Hidayah
suarabojonegoro.com - Banyaknya angka kemiskinan di Bojonegoro yang tahun ini mendapat rangking ke 24 kabupaten termiskin di Jawa Timur, guna memberantas kemiskinan tersebut maka pada hari ini Selasa (28/2/17) bertempat di lantai 2 gedung Angling dharma Kantor pemerintah kabupaten Bojonegoro dilaksanakan pembinaan pekerja sosial dalam rangka pendataan dan penanggulangan kemiskinan.
Pembinaan ini dihadiri sebanyak 350 peserta yang terdiri dari pegawai Dinas Sosial, Petugas Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Ikatan Pekerja Sosial masyarakat (IPSM), taruna siaga bencana (Tagana) dan Karang taruna Kabupaten.
Acara dibuka oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono yang juga sebagai ketua penanggulangan kemiskinan Bojonegoro , dalam sambutannya menyatakan bahwa Tim penanggulangan kemiskinan telah menjalankan tugasnya dengan baik, sebab selama ini sudah meninjau langsung dilapangan dengan mengunjungi para keluarga miskin.
“Kantong kemiskinan ada dua tempat yaitu Ada dipinggiran hutan dan pinggiran Bengawan Solo,”Ungkap Wakil Bupati Bojonegoro.
Pihaknya menambahkan ketua penggerak PKK Bojonegoro dan Pekerja Sosial juga telah melakukan pendataan dan telah tercatat sebanyak 459 pedukuhan yang masih tertinggal, mayoritas berada di wilayah Kanor.
Sementara, Adie Wicaksana Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bojonegoro juga mengatakan bahwa tahun ini rencana aksi di Bojonegoro fokus pada penanganan kemiskinan .Untuk itu, hari ini dilaksanakan pertemuan secara keseluruhan oleh petugas tenaga sosial.
“Tahun ini rencana aksi di Bojonegoro fokus pada penanganan kemiskinan, karena Bojonegoro masuk rangking 24 kabupaten termiskin,”Ungkap Kepala Dinsos Bojonegoro.
Masih menurut Kepala Dinsos Bojonegoro bahwa kemiskinan dibagi dua jenis antara lain kemiskinan makro dengan cara mengukur kemiskinan sesuai pengeluaran masyarakat dan kemiskinan mikro dengan melihat 14 indikator yang ada antara lain lantai bangunan rumah, tembok rumah, atap rumah, dan nilai perabotan rumah.
“Dahulu waktu Bupati Awal menjabat Bojonegoro masuk rangking ke 2 Kabupaten termiskin, sekarang rangkingnya turun jadi 24 namun angka kemiskinannya meningkat,”Pungkasnya. (Lin/Red)
suarabojonegoro.com - Banyaknya angka kemiskinan di Bojonegoro yang tahun ini mendapat rangking ke 24 kabupaten termiskin di Jawa Timur, guna memberantas kemiskinan tersebut maka pada hari ini Selasa (28/2/17) bertempat di lantai 2 gedung Angling dharma Kantor pemerintah kabupaten Bojonegoro dilaksanakan pembinaan pekerja sosial dalam rangka pendataan dan penanggulangan kemiskinan.
Pembinaan ini dihadiri sebanyak 350 peserta yang terdiri dari pegawai Dinas Sosial, Petugas Program Keluarga Harapan (PKH), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Ikatan Pekerja Sosial masyarakat (IPSM), taruna siaga bencana (Tagana) dan Karang taruna Kabupaten.
Acara dibuka oleh Wakil Bupati Bojonegoro, Setyo Hartono yang juga sebagai ketua penanggulangan kemiskinan Bojonegoro , dalam sambutannya menyatakan bahwa Tim penanggulangan kemiskinan telah menjalankan tugasnya dengan baik, sebab selama ini sudah meninjau langsung dilapangan dengan mengunjungi para keluarga miskin.
“Kantong kemiskinan ada dua tempat yaitu Ada dipinggiran hutan dan pinggiran Bengawan Solo,”Ungkap Wakil Bupati Bojonegoro.
Pihaknya menambahkan ketua penggerak PKK Bojonegoro dan Pekerja Sosial juga telah melakukan pendataan dan telah tercatat sebanyak 459 pedukuhan yang masih tertinggal, mayoritas berada di wilayah Kanor.
Sementara, Adie Wicaksana Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bojonegoro juga mengatakan bahwa tahun ini rencana aksi di Bojonegoro fokus pada penanganan kemiskinan .Untuk itu, hari ini dilaksanakan pertemuan secara keseluruhan oleh petugas tenaga sosial.
“Tahun ini rencana aksi di Bojonegoro fokus pada penanganan kemiskinan, karena Bojonegoro masuk rangking 24 kabupaten termiskin,”Ungkap Kepala Dinsos Bojonegoro.
Masih menurut Kepala Dinsos Bojonegoro bahwa kemiskinan dibagi dua jenis antara lain kemiskinan makro dengan cara mengukur kemiskinan sesuai pengeluaran masyarakat dan kemiskinan mikro dengan melihat 14 indikator yang ada antara lain lantai bangunan rumah, tembok rumah, atap rumah, dan nilai perabotan rumah.
“Dahulu waktu Bupati Awal menjabat Bojonegoro masuk rangking ke 2 Kabupaten termiskin, sekarang rangkingnya turun jadi 24 namun angka kemiskinannya meningkat,”Pungkasnya. (Lin/Red)
from SuaraBojonegoro.Com | Bojonegoro Online Portal & News | Kabar Lokal Untuk Nasional http://ift.tt/2m5o7AA
0 komentar:
Posting Komentar