SUKABUMI – Mencegah menyebarnya virus rabies pasca penyerangan anjing liar di Desa Kertaraharja dan Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar.
Puluhan petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, langsung terjun ke lapangan untuk memberikan vaksin rabies terhadap anjing peliharaan di dua desa tersebut, Kamis (30/3/2017).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sekitar 100 ekor anjing peliharaan milik warga telah disuntik vaksin untuk memberikan kekebalan terhadap anjing.
Hal ini, dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mencegah penularan dan bahaya penyakit rabies.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, drh Winda Sri Rahayu menjelaskan, virus rabies merupakan salah satu penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menyerang susunan syaraf pusat hewan.
“Rabies ini adalah penyakit akut yang bersifat zoonosis serta dapat menular dari hewan melalui gigitan taringnya ke manusia. Jika terjadi klinis dan cara pengobatannya tidak sempurna dapat menyebabkan kematian,” jelas Winda kepada Radar Sukabumi saat melakukan koordinasi untuk vaksinasi anjing rabies di Desa Parakanlima, Kamis (30/3/2017).
Selain memberikan vaksin antirabies kepada anjing, Dinas Peternakan juga melakukan pemeriksaan ke sejumlah rumah warga yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing.
“Kami menargetkan vaksinasi di dua desa ini sekitar 70 persen harus tercapai. Berdasarkan data yang kami himpun jumlah populasi anjing di wilayah Kecamatan Cikembar ini 400 ekor dari seluruh desa. Insya Allah seluruh kedusunan yang ada di dua desa ini akan kami vaksin,” sahutnya.
Menurutnya, di wilayah Kecamatan Cikembar, sejak 2011 belum ditemukan kasus virus rabies. Namun pada 2017, penyakit rabies ini muncul kembali.
Hal ini terjadi karena banyaknya anjing yang berkeliaran keluar masuk ke wilayah tersebut.
“Karena di Kecamatan Cikembar ini merupakan wilayah yang berbatasan dengan kecamatan lain. Seperti Jampangtengah dan Purabaya. Dimana kecamatan ini populasi anjing sangat banyak dan bisa keluar masuk ke kecamatan lain,” imbuhnya.
Anjing-anjing milik warga yang sudah divaksin oleh petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sukanumi, sambung Winda, akan ditandai dengan kalung anjing secara khusus, sehingga mereka dapat diidentifikasi sebagai anjing yang telah divaksin dan terlindungi dari penyebaran virus rabies.
“Sebanyak 21 petugas dari Dinas Peternakan telah kami terjunkan ke lapangan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan. Tim ini, kami bagi tugas di dua desa untuk menyisir ke setiap kedusunan,” paparnya.
Ia menambahkan, vaksinasi rabies ini diharapkan dapat segera menurunkan kasus rabies pada hewan dan manusia.
“Semua logistik untuk vaksinasi sudah siap dan dengan pencanangan hari ini, kami harapkan masyarakat bertambah sadar untuk mendukung program pemberantasan rabies di Kabupaten Sukabumi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kertaraharja, Dadan, mengucapkan banyak terima kasih kepada para muspika dan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi yang telah melakukan penyuntikan pada hewan peliharaan milik warga di wilayahnya tersebut.
“Sebab, hewan peliharaan yang berada di permukiman warga rentan terjangkit virus rabies jika tidak ditanggulangi melalui vaksinasi,” ucap Dadan.
Ia berharap, agar penyuntikan vaksin antirabies tersebut dapat dilakukan berkelanjutan supaya warga tidak terus dihantui rasa waswas, terkena rabies yang disebabkan oleh hewan peliharaannya.
“Pada Minggu (26/3/2017) lalu, sebanyak delapan warga Kecamatan Cikembar yang menjadi korban gigitan anjing rabies. Enam warga di antaranya Desa Kertaraharja dan dua warga Desa Parakanlima. Semoga dengan adanya suntik vaksin ini, jumlah korban tidak bertambah banyak akibat penularan gigitan anjing rabies,” pungkasnya.
(cr13/rdrsmi)
sumber:POJOKJABAR.com,
Puluhan petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, langsung terjun ke lapangan untuk memberikan vaksin rabies terhadap anjing peliharaan di dua desa tersebut, Kamis (30/3/2017).
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sekitar 100 ekor anjing peliharaan milik warga telah disuntik vaksin untuk memberikan kekebalan terhadap anjing.
Hal ini, dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah dalam mencegah penularan dan bahaya penyakit rabies.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, drh Winda Sri Rahayu menjelaskan, virus rabies merupakan salah satu penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus dan dapat menyerang susunan syaraf pusat hewan.
“Rabies ini adalah penyakit akut yang bersifat zoonosis serta dapat menular dari hewan melalui gigitan taringnya ke manusia. Jika terjadi klinis dan cara pengobatannya tidak sempurna dapat menyebabkan kematian,” jelas Winda kepada Radar Sukabumi saat melakukan koordinasi untuk vaksinasi anjing rabies di Desa Parakanlima, Kamis (30/3/2017).
Selain memberikan vaksin antirabies kepada anjing, Dinas Peternakan juga melakukan pemeriksaan ke sejumlah rumah warga yang memiliki hewan peliharaan seperti kucing.
“Kami menargetkan vaksinasi di dua desa ini sekitar 70 persen harus tercapai. Berdasarkan data yang kami himpun jumlah populasi anjing di wilayah Kecamatan Cikembar ini 400 ekor dari seluruh desa. Insya Allah seluruh kedusunan yang ada di dua desa ini akan kami vaksin,” sahutnya.
Menurutnya, di wilayah Kecamatan Cikembar, sejak 2011 belum ditemukan kasus virus rabies. Namun pada 2017, penyakit rabies ini muncul kembali.
Hal ini terjadi karena banyaknya anjing yang berkeliaran keluar masuk ke wilayah tersebut.
“Karena di Kecamatan Cikembar ini merupakan wilayah yang berbatasan dengan kecamatan lain. Seperti Jampangtengah dan Purabaya. Dimana kecamatan ini populasi anjing sangat banyak dan bisa keluar masuk ke kecamatan lain,” imbuhnya.
Anjing-anjing milik warga yang sudah divaksin oleh petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sukanumi, sambung Winda, akan ditandai dengan kalung anjing secara khusus, sehingga mereka dapat diidentifikasi sebagai anjing yang telah divaksin dan terlindungi dari penyebaran virus rabies.
“Sebanyak 21 petugas dari Dinas Peternakan telah kami terjunkan ke lapangan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan. Tim ini, kami bagi tugas di dua desa untuk menyisir ke setiap kedusunan,” paparnya.
Ia menambahkan, vaksinasi rabies ini diharapkan dapat segera menurunkan kasus rabies pada hewan dan manusia.
“Semua logistik untuk vaksinasi sudah siap dan dengan pencanangan hari ini, kami harapkan masyarakat bertambah sadar untuk mendukung program pemberantasan rabies di Kabupaten Sukabumi,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kertaraharja, Dadan, mengucapkan banyak terima kasih kepada para muspika dan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi yang telah melakukan penyuntikan pada hewan peliharaan milik warga di wilayahnya tersebut.
“Sebab, hewan peliharaan yang berada di permukiman warga rentan terjangkit virus rabies jika tidak ditanggulangi melalui vaksinasi,” ucap Dadan.
Ia berharap, agar penyuntikan vaksin antirabies tersebut dapat dilakukan berkelanjutan supaya warga tidak terus dihantui rasa waswas, terkena rabies yang disebabkan oleh hewan peliharaannya.
“Pada Minggu (26/3/2017) lalu, sebanyak delapan warga Kecamatan Cikembar yang menjadi korban gigitan anjing rabies. Enam warga di antaranya Desa Kertaraharja dan dua warga Desa Parakanlima. Semoga dengan adanya suntik vaksin ini, jumlah korban tidak bertambah banyak akibat penularan gigitan anjing rabies,” pungkasnya.
(cr13/rdrsmi)
sumber:POJOKJABAR.com,
from ENTER BOGOR http://ift.tt/2ooDVg6
0 komentar:
Posting Komentar