Reporter: Nella Rachma
suarabojonegoro.com - Berhati-hatilah saat anda menggunakan media sosial (medsos), jika tindakan komunikasi yang anda lakukan mengandung unsur provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain, dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama dan lain-lain, maka anda berpotensi telah melakukan tindakan Ujaran Kebencian (Hate Speech).
Sebagaimana dialami WDY bin DSK als Bodrex Sitega, warga Desa Sidorejo Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, pemilik akun Facebook “Bodrex Sitega”, diduga telah mencemarkan nama baik institusi polri melalui akun facebook miliknya, sehingga pada Rabu (26/07/2017) pukul 20.00 WIB tadi malam, ditangkap dirumahnya oleh Tim Panther Sat Reskrim Polres Bojonegoro.
Penangkapan tersebut berkat kecepatan Tim Cyber Troops Polres Bojonegoro, yang segera melakukan tracing atau pelacakan, terhadap pemilik akun tersebut, setelah diketahui pelaku memposting status yang mengandung unsur ujaran kebencian, yang selanjutnya setelah diketahui identitas dan domisili pelaku, Tim Panther Sat Reskrim Polres Bojonegoro, segera melakukan penangkapan.
Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi, kepada media ini membenarkan, bahwa Tim Panther telah menangkap WDY bin DSK als Bodrex Sitega, warga Desa Sidorejo Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, pemilik akun facebook “Bodrex Sitega”, yang diduga telah mencemarkan nama baik institusi polri melalui akun Facebook miliknya.
"Setelah Tim Cyber Troops mendeteksi identitas dan domisili pelaku, selanjutnya Tim Panther segera melakukan penangkapan. Saat ini pelaku masih kita mintai keterangan," ucap Kapolres pada Kamis (27/07/2017 pagi.
Diketahui, bahwa pada Rabu (26/07/2017) sekira pukul 14.36 WIB, pelaku mengunggah status pada akun facebook miliknya dengan nama akun " Bodrex Sitega" dengan kata-kata: "polisi Bojonegoro matane picek aku di tilan. polisi dancok isone golek duwek nok dalan,"
Kemudian pada Rabu sekira pukul 14.58 WIB, Tim Cyber Troops Polres Bojonegoro mendeteksi adanya postingan tersebut. Selanjutnya tim segera melakukan pelacakan terhadap identitas dan domisili pelaku. “ Sekira pukul 16.00 WIB, tim sudah mengetahui identitas dan domisili pelaku,” terang Kapolres.
Kapolres menambahkan, diduga karena ketakutan, pada sekitar pukul 15.50 WIB, pelaku menghapus akunnya, namun Tim Cyber Troops telah memiliki bukti-bukti dari screenshoot postingan pelaku. Selain itu tim juga mendeteksi akun lain yang serupa, yang diduga milik pelaku.
“Meskipun akun telah dihapus, tidak dengan serta-merta dapat menghilangan data digital yang pernah di posting oleh pelaku,” tegas Kapolres.
Saat ini pelaku telah diamankan di Mapolres Bojonegoro guna dilakukan penyelidikan dan penyidikan, sementara hingga berita ini di tulis, belum ada penetapan status terhadap pelaku.
Pelaku berpotensi melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016, tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik, Pasal 28 ayat (1) dan (2) juncto Pasal Pasal 45A ayat (1) dan (2), diancam dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
“Masih menunggu penyidikan mas,” imbuh Kapolres.
Dengan adanya kasus ini Kapolres Bojonegoro berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga masyarakat Bojonegoro, untuk bijak dalam bermedia sosial karena ada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang dapat menjerat warga masyarakat yang melakukan tindakan komunikasi (posting), yang mengandung unsur provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain, dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama dan lain-lain.
Selain itu, jajaran Polres Bojonegoro juga telah membentuk tim cyber troops, yang bertugas mengawasi lalu lintas media, baik media konvensional maupun media sosial. “Jika diketahui ada postingan yang mengandung ujaran kebencian, maka tim akan bekerja dan jika tertangkap maka akan diproses sesuai hukum," terangnya.
Sampai berita ini diturunkan, WDY bin DSK als Bodrex Sitega, warga Desa Sidorejo Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, pemilik akun Facebook “Bodrex Sitega”, yang diduga telah mencemarkan nama baik institusi polri melalui akun Facebook miliknya, masih diamankan di Mapolres Bojonegoro, guna dimitai keterangan. (Ney/Lis)
suarabojonegoro.com - Berhati-hatilah saat anda menggunakan media sosial (medsos), jika tindakan komunikasi yang anda lakukan mengandung unsur provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain, dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama dan lain-lain, maka anda berpotensi telah melakukan tindakan Ujaran Kebencian (Hate Speech).
Sebagaimana dialami WDY bin DSK als Bodrex Sitega, warga Desa Sidorejo Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, pemilik akun Facebook “Bodrex Sitega”, diduga telah mencemarkan nama baik institusi polri melalui akun facebook miliknya, sehingga pada Rabu (26/07/2017) pukul 20.00 WIB tadi malam, ditangkap dirumahnya oleh Tim Panther Sat Reskrim Polres Bojonegoro.
Penangkapan tersebut berkat kecepatan Tim Cyber Troops Polres Bojonegoro, yang segera melakukan tracing atau pelacakan, terhadap pemilik akun tersebut, setelah diketahui pelaku memposting status yang mengandung unsur ujaran kebencian, yang selanjutnya setelah diketahui identitas dan domisili pelaku, Tim Panther Sat Reskrim Polres Bojonegoro, segera melakukan penangkapan.
Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro SH SIK MSi, kepada media ini membenarkan, bahwa Tim Panther telah menangkap WDY bin DSK als Bodrex Sitega, warga Desa Sidorejo Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, pemilik akun facebook “Bodrex Sitega”, yang diduga telah mencemarkan nama baik institusi polri melalui akun Facebook miliknya.
"Setelah Tim Cyber Troops mendeteksi identitas dan domisili pelaku, selanjutnya Tim Panther segera melakukan penangkapan. Saat ini pelaku masih kita mintai keterangan," ucap Kapolres pada Kamis (27/07/2017 pagi.
Diketahui, bahwa pada Rabu (26/07/2017) sekira pukul 14.36 WIB, pelaku mengunggah status pada akun facebook miliknya dengan nama akun " Bodrex Sitega" dengan kata-kata: "polisi Bojonegoro matane picek aku di tilan. polisi dancok isone golek duwek nok dalan,"
Kemudian pada Rabu sekira pukul 14.58 WIB, Tim Cyber Troops Polres Bojonegoro mendeteksi adanya postingan tersebut. Selanjutnya tim segera melakukan pelacakan terhadap identitas dan domisili pelaku. “ Sekira pukul 16.00 WIB, tim sudah mengetahui identitas dan domisili pelaku,” terang Kapolres.
Kapolres menambahkan, diduga karena ketakutan, pada sekitar pukul 15.50 WIB, pelaku menghapus akunnya, namun Tim Cyber Troops telah memiliki bukti-bukti dari screenshoot postingan pelaku. Selain itu tim juga mendeteksi akun lain yang serupa, yang diduga milik pelaku.
“Meskipun akun telah dihapus, tidak dengan serta-merta dapat menghilangan data digital yang pernah di posting oleh pelaku,” tegas Kapolres.
Saat ini pelaku telah diamankan di Mapolres Bojonegoro guna dilakukan penyelidikan dan penyidikan, sementara hingga berita ini di tulis, belum ada penetapan status terhadap pelaku.
Pelaku berpotensi melanggar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016, tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik, Pasal 28 ayat (1) dan (2) juncto Pasal Pasal 45A ayat (1) dan (2), diancam dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
“Masih menunggu penyidikan mas,” imbuh Kapolres.
Dengan adanya kasus ini Kapolres Bojonegoro berpesan kepada seluruh masyarakat, khususnya warga masyarakat Bojonegoro, untuk bijak dalam bermedia sosial karena ada Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), yang dapat menjerat warga masyarakat yang melakukan tindakan komunikasi (posting), yang mengandung unsur provokasi, hasutan, ataupun hinaan kepada individu atau kelompok yang lain, dalam hal berbagai aspek seperti ras, warna kulit, gender, cacat, orientasi seksual, kewarganegaraan, agama dan lain-lain.
Selain itu, jajaran Polres Bojonegoro juga telah membentuk tim cyber troops, yang bertugas mengawasi lalu lintas media, baik media konvensional maupun media sosial. “Jika diketahui ada postingan yang mengandung ujaran kebencian, maka tim akan bekerja dan jika tertangkap maka akan diproses sesuai hukum," terangnya.
Sampai berita ini diturunkan, WDY bin DSK als Bodrex Sitega, warga Desa Sidorejo Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro, pemilik akun Facebook “Bodrex Sitega”, yang diduga telah mencemarkan nama baik institusi polri melalui akun Facebook miliknya, masih diamankan di Mapolres Bojonegoro, guna dimitai keterangan. (Ney/Lis)
from SuaraBojonegoro.Com | Bojonegoro Online Portal & News | Kabar Lokal Untuk Nasional http://ift.tt/2w22dzm
0 komentar:
Posting Komentar