Reporter: Iwan Zuhdi
suarabojonegoro.com - Hingga memasuki akhir bulan Agustus ini, laporan kekeringan
dan permintaan air bersih di wilayah Kabupaten Bojonegoro belum diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Meski begitu, pihak Dinas Pemadam Kebakaran Bojonegoro selalu siap siaga, mengingat selain rawan terjadi kebakaran, biasanya dalam musim kemarau daerah Bojonegoro rawan kekurangan air bersih.
"Sampai saat ini belum ada laporan ataupun permintaan air bersih. Namun demikian kita sudah persiapkan personil dan kendaraan apabila sewaktu waktu dibutuhkan," kata Andik Sudjarwo, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bojonegoro.
Jika dilihat datanya, daerah selatan Bojonegoro paling sering mengalami kekurangan air bersih. Padahal, Pemkab Bojonegoro terus berupaya untuk menanggulanginya dengan membuat program seribu embung. Diharapkan, dengan adanya embung, air bisa tersimpan dan bisa digunakan saat musim kemarau tiba.
Fenomena kekeringan menjadi hal biasa bagi Masyarakat Bojonegoro. Terlebih saat musim penghujan, banjir menjadikan masyarakat seolah-olah sudah tidak asing dengan dua fenomena tersebut. "Sudah biasa. Kalau musim kemarau kurang air, kalau musim penghujan kebanyakan air," kata Sokib warga Bojonegoro. (wan/red).
suarabojonegoro.com - Hingga memasuki akhir bulan Agustus ini, laporan kekeringan
dan permintaan air bersih di wilayah Kabupaten Bojonegoro belum diterima oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Meski begitu, pihak Dinas Pemadam Kebakaran Bojonegoro selalu siap siaga, mengingat selain rawan terjadi kebakaran, biasanya dalam musim kemarau daerah Bojonegoro rawan kekurangan air bersih.
"Sampai saat ini belum ada laporan ataupun permintaan air bersih. Namun demikian kita sudah persiapkan personil dan kendaraan apabila sewaktu waktu dibutuhkan," kata Andik Sudjarwo, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bojonegoro.
Jika dilihat datanya, daerah selatan Bojonegoro paling sering mengalami kekurangan air bersih. Padahal, Pemkab Bojonegoro terus berupaya untuk menanggulanginya dengan membuat program seribu embung. Diharapkan, dengan adanya embung, air bisa tersimpan dan bisa digunakan saat musim kemarau tiba.
Fenomena kekeringan menjadi hal biasa bagi Masyarakat Bojonegoro. Terlebih saat musim penghujan, banjir menjadikan masyarakat seolah-olah sudah tidak asing dengan dua fenomena tersebut. "Sudah biasa. Kalau musim kemarau kurang air, kalau musim penghujan kebanyakan air," kata Sokib warga Bojonegoro. (wan/red).
from SuaraBojonegoro.Com | Bojonegoro Online Portal & News | Kabar Lokal Untuk Nasional http://ift.tt/2xtsQyO
0 komentar:
Posting Komentar