Reporter : Bima Rahmat
suarabojonegoro.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Sukur Prianto menyampaikam harapannya agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) harus bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) setelah mengelola sumur tua. Dirinya menegaskan bahwa jangan sampai PT BBS tersebut merugi dalam pengelolaan sumur. Managemen harus bisa mengatur keuangan dengan baik, sehingga mampu menyumbangkan PAD meskipun belum ditentukan besaran nominalnya. Senin (28/08/17).
"BBS ini kan tidak pakai modal, tapi buk
an berarti tidak bisa menyumbang PAD," kata Politisi Fraksi Partai Demokrat ini saat ditemui diruang kerjanya.
Dalam hal ini pihaknya mengaku akan mengawasi serta mengawal kinerja sumur tua. Pasalnya, selama ini selain sumur tua, rencana kerja BBS semua masih dalam proses. Diantaranya adalah pembangunan kilang minyak, pengelolaan Partisipating Interest (PI) Blok Tuban, mengelola Lapangan Sukowati, maupun rencana bisnis lainnya.
"Kita dukung PT BBS mengelola sumur tua, karena memang sebelumnya kondisi disana sangat carut marut. Baik kesejahteraan penambang, kerusakan lingkungan dan lain sebagainya," tegasnya.
Seperti yang diketahui pada tanggal 16 Agustus 2017 lalu, PT BBS telah mendatangani kontrak perjanjian dalam pengelolaan sumur tua dengan pihak Pertamina EP Asset IV Field Cepu. Adapun Pertamina EP dalam hal ini memberikan target kepada PT BBS untuk menyetor minyak mentah yakni 500 barel perhari (bph) dari jumlah sumur yang mencapai 500 lebih. (Bim/Red)
suarabojonegoro.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Sukur Prianto menyampaikam harapannya agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) harus bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) setelah mengelola sumur tua. Dirinya menegaskan bahwa jangan sampai PT BBS tersebut merugi dalam pengelolaan sumur. Managemen harus bisa mengatur keuangan dengan baik, sehingga mampu menyumbangkan PAD meskipun belum ditentukan besaran nominalnya. Senin (28/08/17).
"BBS ini kan tidak pakai modal, tapi buk
an berarti tidak bisa menyumbang PAD," kata Politisi Fraksi Partai Demokrat ini saat ditemui diruang kerjanya.
Dalam hal ini pihaknya mengaku akan mengawasi serta mengawal kinerja sumur tua. Pasalnya, selama ini selain sumur tua, rencana kerja BBS semua masih dalam proses. Diantaranya adalah pembangunan kilang minyak, pengelolaan Partisipating Interest (PI) Blok Tuban, mengelola Lapangan Sukowati, maupun rencana bisnis lainnya.
"Kita dukung PT BBS mengelola sumur tua, karena memang sebelumnya kondisi disana sangat carut marut. Baik kesejahteraan penambang, kerusakan lingkungan dan lain sebagainya," tegasnya.
Seperti yang diketahui pada tanggal 16 Agustus 2017 lalu, PT BBS telah mendatangani kontrak perjanjian dalam pengelolaan sumur tua dengan pihak Pertamina EP Asset IV Field Cepu. Adapun Pertamina EP dalam hal ini memberikan target kepada PT BBS untuk menyetor minyak mentah yakni 500 barel perhari (bph) dari jumlah sumur yang mencapai 500 lebih. (Bim/Red)
from SuaraBojonegoro.Com | Bojonegoro Online Portal & News | Kabar Lokal Untuk Nasional http://ift.tt/2xtrN1Y
0 komentar:
Posting Komentar