Kamis, 28 September 2017
CIBUBUR–Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mulai memeriksa makanan berupa sambal dan tahu basi untuk sarapan siswa SMPN 184 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Makanan ini diduga menjadi penyebab para siswa keracunan usai menyantap hidangan sarapan saat melaksanakan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) di Bumi Perkemahan Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (25/9).
“Baru hari ini sambal-sambal itu diperiksa. Keluhan dari lapangan katanya rasa tahunya asem, tapi tetep diberikan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi kepada wartawan, kemarin (26/9).
Ia mengatakan, pihaknya segera mengeluarkan hasil pemeriksaan sampel-sampel makanan itu secepatnya. Sedangkan terkait kondisi para korban keracunan makanan saat ini mulai membaik.
“Kami akan membuktikan apakah makanan itu basi atau tidak, atau ada racunnya atau tidak. Korban juga sudah gak ada yang dirawat. Cuma rawat jalan saja. Ada 183 yang ke rumah sakit dan ada juga yang tidak,” jelasnya.
Koesmedi menyayangkan insiden terebut. Ke depannya, dia meminta pihak sekolah harus melaporkan soal kegiatan perkemahan untuk mengantisipasi hal serupa terjadi kembali. “Kalau ada kegiatan seperti itu harus dilaporkan ke Dinkes, minimal kami bisa cek masakannya barangkali cara penempatannya salah,” tegasnya.(dka/c)
from ENTER BOGOR http://ift.tt/2ybJ2bD
Dinkes Periksa Kandungan Makanan
di
7:02:00 AM
CIBUBUR–Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mulai memeriksa makanan berupa sambal dan tahu basi untuk sarapan siswa SMPN 184 Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Makanan ini diduga menjadi penyebab para siswa keracunan usai menyantap hidangan sarapan saat melaksanakan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) di Bumi Perkemahan Buperta, Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (25/9).
“Baru hari ini sambal-sambal itu diperiksa. Keluhan dari lapangan katanya rasa tahunya asem, tapi tetep diberikan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Koesmedi kepada wartawan, kemarin (26/9).
Ia mengatakan, pihaknya segera mengeluarkan hasil pemeriksaan sampel-sampel makanan itu secepatnya. Sedangkan terkait kondisi para korban keracunan makanan saat ini mulai membaik.
“Kami akan membuktikan apakah makanan itu basi atau tidak, atau ada racunnya atau tidak. Korban juga sudah gak ada yang dirawat. Cuma rawat jalan saja. Ada 183 yang ke rumah sakit dan ada juga yang tidak,” jelasnya.
Koesmedi menyayangkan insiden terebut. Ke depannya, dia meminta pihak sekolah harus melaporkan soal kegiatan perkemahan untuk mengantisipasi hal serupa terjadi kembali. “Kalau ada kegiatan seperti itu harus dilaporkan ke Dinkes, minimal kami bisa cek masakannya barangkali cara penempatannya salah,” tegasnya.(dka/c)
from ENTER BOGOR http://ift.tt/2ybJ2bD
Tags :
ENTER BOGOR
Related : Dinkes Periksa Kandungan Makanan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar