Tiga SDN yang ditutup itu, SDN Medan Satria VIII, SDN Pejuang IV dan SDN Margahayu XI. Ketiganya bakal demerger alias digabung ke sekolah lain. SDN Medan Satria VIII dengan SDN Medan Satria II yang berubah nama menjadi SDN Medan Satria II di Jalan Sultan Agung nomor 47, Medan Satria.
Kemudian, SDN Pejuang IV dengan SDN Pejuang II. Setelah mengalami penggabungan menjadi SDN Pejuang II di Jl Raya Pejuang, Medan Satria.
Yang ketiga, SDN Margahayu XI dengan SDN Margahayu V. Digabungkan dengan nama sekolah hasil penggabungan menjadi SDN Margahayu V di Jl Dewi Sartika, Bekasi timur.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzie mengatakan, alasan digabungkan atau dimergernya sekolah tersebut dalam rangka efisiensi karena sekolah itu berada dalam satu komplek yang muridnya dari tahun ke tahun semakin sedikit jumlahnya.
“Sehingga, biaya operasionalnya kan sangat ditentukan dengan jumlah siswa, karena jumlah siswa itu berhubungan dengan BOS (Bantuan Operasional Siswa) dan Bosda (Bantuan Operasional Siswa Daerag),” katanya kepada Radar Bekasi (grup pojoksatu.id), Selasa (28/11/2017).
“Sekolah yang tadinya dua jadi satu, kelasnya juga. Jadi, sekolah yang di merger, ini bagian dari reformasi sekolah untuk peningkatan mutu sekolah, kan perlu pelayanan kan larinya ke efisien,” jelasnya.
Kata dia, sekolah tersebut digabungkan karena jumlah siswa dari tahun ke tahun kurang dari 200 orang siswa. Bahkan, kerap menurun setiap tahunnya dibawah angka 180 orang siswa.
Tenaga pengajar yang ada di sekolah asal akan tetap mengajar di sekolah gabungan yang sudah ditentukan. “Kalau untuk Kepsek dipindah ke sekolah lain, rata – rata sekolah begitu sudah tidak ada Kepsek, dipindah ke sekolah lain,” ucapnya.
Selain itu, aset sekolah asal sebelum dimerger menjadi aset sekolah yang baru.
“Karena usia sekolah rata – rata usia sekolah sudah tidak ada lingkungan sekolah yang di mergernya,” katanya menambahkan alasan dimergernya sekolah – sekolah tersebut.
Pihaknya juga tengah melakukan pengkajian untuk melakukan hal serupa di sekolah lainnya. Yaitu, SDN Bojong Rawalumbu III dengan SDN Bojong Rawalumbu V dan SDN Kranji III dengan SDN Kranji XV.
“Itu kan empat sekolah digabung jadi dua sekolah, sedang dilakukan pengkajian. Dipelajari dari tahun ke tahun dan lingkungan di sekitar itu bagaimana,” tuturnya.
(neo)
Sumber:pojoksatu.id
from ENTER BOGOR http://ift.tt/2Aq06vi
0 komentar:
Posting Komentar