Demikian disampaikan Pengamat Pendidikan, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Cimahi, Khaerul Syobar, saat dihubungi, Selasa (28/11/17).
“Sudah tentu harus siap dalam menghadapi budaya asing yang berlawanan dengan Pancasila. Tapi sekarang, sekolah khsusnya di Cimahi, jarang melakukan kegiatan yang sifatnya edukatif untuk memberikan wawasan kebangsaan,” kata Khaerul, Selasa (28/11/2017).
Sejauh ini, dia memiliki pandangan bahwa pendidikan atau wawasan kebangsaan di kalangan siswa mengalami kemunduran bahkan, generasi muda lebih mudah menerima ideologi dan budaya asing, ketimbang wasasan kebangsaan negeri sendiri.
“Ini yang disebut degradasi mental. Sehingga wawasan kebangsaan perlu ditingkatkan kembali. Dalam hal ini tentunya pemerintah lebih berperan,” ujarnya.
Dia menyebutkan, ada beberapa faktor terkait menurunya wawasan kebangsaan di kalangan pelajar diantaranya, pengurangan mata pelajaran tentang kewarganegaraan dan akhlak yang berhubungan langsung dengan keagamaan di sekolah terutama, pemahaman pancasila.
“Padahal itu merupakan dasar dari pemahaman mengenai wawasan kebangsaan,” ungkapnya.
(RBD/gat/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
from ENTER BOGOR http://ift.tt/2AsC177
0 komentar:
Posting Komentar