GUNUNGSINDUR–Pemblokiran Jalan Raya Atma Asnawi, Kampung Cimanggir, Desa Gunungsindur, Kecamatan Gunungsindur, masih berlanjut. Jalur lintasan truk tambang itu kini dikuasai warga. Tak satu pun kendaraan bertonase berat diperbolehkan melintas.
Pantauan Radar Bogor, kemarin (29/1), massa dari empat desa memadati kantor Kecamatan Gunungsindur. Mereka meminta agar camat pro terhadap warga dan menutup Jalan Raya Atma Asnawi untuk truk pengangkut tambang.
Tak hanya warga, aksi tersebut juga diikuti ratusan pelajar SMPN 1 Gunungsindur. Mereka keluar kelas dan ikut turun ke jalan. Sambil membentangkan poster, mereka sesekali berteriak memprotes banyaknya truk pengangkut tambang lalu lalang di depan sekolah.
”Truk tambang jangan lewat. Kami terganggu debu dan becekmu,” sahut mereka.”Saat ini masih dalam status quo. Sebab, sudah sangat mengganggu lingkungan warga. Jalan tidak layak lagi, ditambah banyak pengendara yang meninggal,” ujar Kepala Dusun (Kadus) III Desa Gunungsindur Juhaeri saat ditemui Radar Bogor di aula kantor Kecamatan Gunungsindur.
Menanggapi hal itu, Camat Gunungsindur Yodi Ermaya mengatakan, Gunungsindur hanya terkena imbasnya. Pasalnya, perusahaan galian berada di Kecamatan Rumpin dan Cigudeg.
”Ini yang membuat warga marah, karena merka sering lewat jalur utama,” sebutnya.
Terpisah, Kabid Dalops pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor Bisma Wisuda menjelaskan, akan diadakan kembali pertemuan antara pengusaha tambang dan warga. Ia pun memutuskan, untuk sementara waktu, truk dilarang melintas Jalan Raya Atma Asnawi hingga masalah tersebut selesai.
”Petugas Dishub akan berjaga-jaga dan meminta truk untuk kembali lagi ke pangkalan,” ucapnya.(all/c)
sumber :Radar Bogor
from ENTER BOGOR http://ift.tt/2nufZYT
0 komentar:
Posting Komentar