Jumat, 27 April 2018
Tekanan air dituding jadi biang keladi penyebab amblasnya sejumlah tanggul di bantaran Kali Bekasi. Terlebih, konstruksinya dibangun tidak memperhatikan kekuatan arus air di dekat tiga pemukiman warga di kawasan Cibubur dan Kota Bekasi tersebut. Dampaknya, rumah warga terancam kebanjiran.
Ada tujuh titik tanggul yang ambrol di sepanjang Kali Bekasi yang hingga kini belum diperbaiki. Tujuh tanggul bermasalah itu empat ada di Perumahan Villa Nusa Indah, dua di sekitar Perumahan Pondok Gede Permai, dan satu tanggul di Perumahan Pondok Mitra Lestari.
”Tujuh tanggul itu memang bermasalah. Sehingga sewaktu-waktu kondisinya bisa jebol karena beban air Kali Bekasi yang tinggi,” terang Juru Bicara Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman kepada Indopos (Grup Radar Cibubur).
Puarman juga mengatakan, sejumlah tanggul yang ada di sejumlah perumahan kondisinya memang tidak kokoh sejak dibuat beberapa tahun lalu. Pasalnya, tanggul itu hanya nangkring di pinggir sungai yang jadi pembatas dengan perumahan warga. ”Upaya perbaikan seluruh tanggul itu sebenarnya sudah diusulkan, tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” paparnya juga.
Akibatnya, tanggul di Perumahan Pondok Lestari, Kelurahan Jatirasi, Kecamatan Jatiasih, ambrol sepanjang 25 meter belum lama ini. Bahkan, Senin (23/4) lalu, tanggul yang ada di perumahan itu kembali amblas sepanjang 300 meter. Penyebabnya, luapan air sungai akibat hujan deras.
Sementara itu, Plt Ketua RW 13, Perumahan Pondok Mitra Lestari, Rio Dewanto mengatakan, ambrolnya tanggul Kali Bekasi dampak erosi air yang kerap meluap selama musim hujan. Dia juga mengatakan, bila tidak segera diperbaiki permukaan tanah yang ada di dekat perumahan itu bisa hanyut terbawa arus sungai. ”Tanggulnya sudah menggantung. Bawahnya tergerus air sungai. Tinggal tunggu waktunya saja ambruk,” ujarnya.
Rio juga mengaku, lokasi tanggul amblas di RT 01/RW 13 itu, terdapat puluhan rumah warga. Saat ini bahkan kondisi beberapa rumah warga sudah makin mengkhawatirkan karena air Kali Bekasi menggerus fondasi beberapa rumah warga. ”Aliran Kali Bekasi yang melintasi pemukiman kami memang cenderung tegak lurus dengan posisi tanggul, air menghantam fondasi tanggul setiap kali Tinggi Muka Air (TMA) naik di atas rata-rata ukuran normal 300 centimeter. Karena tanggul sudah ambrol, maka air masuk mulai merusak pondasi rumah warga,” jelas Rio juga.
Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sudah datang meninjau amblesnya pondasi tanggul Kali Bekasi di Perumahan Pondok Mitra Lestari Kota Bekasi, Senin (23/4). Amblasnya pondasi tersebut merupakan dampak dari erosi akibat derasnya Kali Bekasi.
”Memang sudah kami cek, diametar ambles pondasi di titik ini memang cukup besar,” terang Yoyo, salah satu tim Teknis BBWSCC. Yoyo juga menyebut, timnya langsung mengecek lahan penyangga tanggul yang ambles serta menggambil gambar untuk kebutuhan dokumentasi kegiatan.
Hasilnya survei itu akan menjadi bahan pertimbangan pemeliharaan instansinya. ”Perbaikannya akan kami pertimbangkan bentuknya seperti apa,” kata dia juga. Untuk penanganan darurat, kata Yoyo lagi, bisa berupa penambalan lubang menggunakan batu kawat beronjong dan karung pasir. ”Bisa juga penanganan permanen dengan sistem sheet pile. Tapi tergantung kemampuan anggaran kami,” tandasnya.
Sumber : radarbogor.id
from ENTER BOGOR https://ift.tt/2Hxf7LL
Tujuh Tanggul Rawan Amblas
di
4:09:00 AM
Tekanan air dituding jadi biang keladi penyebab amblasnya sejumlah tanggul di bantaran Kali Bekasi. Terlebih, konstruksinya dibangun tidak memperhatikan kekuatan arus air di dekat tiga pemukiman warga di kawasan Cibubur dan Kota Bekasi tersebut. Dampaknya, rumah warga terancam kebanjiran.
Ada tujuh titik tanggul yang ambrol di sepanjang Kali Bekasi yang hingga kini belum diperbaiki. Tujuh tanggul bermasalah itu empat ada di Perumahan Villa Nusa Indah, dua di sekitar Perumahan Pondok Gede Permai, dan satu tanggul di Perumahan Pondok Mitra Lestari.
”Tujuh tanggul itu memang bermasalah. Sehingga sewaktu-waktu kondisinya bisa jebol karena beban air Kali Bekasi yang tinggi,” terang Juru Bicara Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman kepada Indopos (Grup Radar Cibubur).
Puarman juga mengatakan, sejumlah tanggul yang ada di sejumlah perumahan kondisinya memang tidak kokoh sejak dibuat beberapa tahun lalu. Pasalnya, tanggul itu hanya nangkring di pinggir sungai yang jadi pembatas dengan perumahan warga. ”Upaya perbaikan seluruh tanggul itu sebenarnya sudah diusulkan, tapi sampai sekarang belum ada realisasi,” paparnya juga.
Akibatnya, tanggul di Perumahan Pondok Lestari, Kelurahan Jatirasi, Kecamatan Jatiasih, ambrol sepanjang 25 meter belum lama ini. Bahkan, Senin (23/4) lalu, tanggul yang ada di perumahan itu kembali amblas sepanjang 300 meter. Penyebabnya, luapan air sungai akibat hujan deras.
Sementara itu, Plt Ketua RW 13, Perumahan Pondok Mitra Lestari, Rio Dewanto mengatakan, ambrolnya tanggul Kali Bekasi dampak erosi air yang kerap meluap selama musim hujan. Dia juga mengatakan, bila tidak segera diperbaiki permukaan tanah yang ada di dekat perumahan itu bisa hanyut terbawa arus sungai. ”Tanggulnya sudah menggantung. Bawahnya tergerus air sungai. Tinggal tunggu waktunya saja ambruk,” ujarnya.
Rio juga mengaku, lokasi tanggul amblas di RT 01/RW 13 itu, terdapat puluhan rumah warga. Saat ini bahkan kondisi beberapa rumah warga sudah makin mengkhawatirkan karena air Kali Bekasi menggerus fondasi beberapa rumah warga. ”Aliran Kali Bekasi yang melintasi pemukiman kami memang cenderung tegak lurus dengan posisi tanggul, air menghantam fondasi tanggul setiap kali Tinggi Muka Air (TMA) naik di atas rata-rata ukuran normal 300 centimeter. Karena tanggul sudah ambrol, maka air masuk mulai merusak pondasi rumah warga,” jelas Rio juga.
Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) sudah datang meninjau amblesnya pondasi tanggul Kali Bekasi di Perumahan Pondok Mitra Lestari Kota Bekasi, Senin (23/4). Amblasnya pondasi tersebut merupakan dampak dari erosi akibat derasnya Kali Bekasi.
”Memang sudah kami cek, diametar ambles pondasi di titik ini memang cukup besar,” terang Yoyo, salah satu tim Teknis BBWSCC. Yoyo juga menyebut, timnya langsung mengecek lahan penyangga tanggul yang ambles serta menggambil gambar untuk kebutuhan dokumentasi kegiatan.
Hasilnya survei itu akan menjadi bahan pertimbangan pemeliharaan instansinya. ”Perbaikannya akan kami pertimbangkan bentuknya seperti apa,” kata dia juga. Untuk penanganan darurat, kata Yoyo lagi, bisa berupa penambalan lubang menggunakan batu kawat beronjong dan karung pasir. ”Bisa juga penanganan permanen dengan sistem sheet pile. Tapi tergantung kemampuan anggaran kami,” tandasnya.
Sumber : radarbogor.id
from ENTER BOGOR https://ift.tt/2Hxf7LL
Tags :
ENTER BOGOR
Related : Tujuh Tanggul Rawan Amblas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar