BOGOR- RADAR BOGOR,Hingga pekan ketiga, pihak kepolisian masih kesulitan mencari jejak dan bukti pelaku pembunuh Adriana Yubilia Noven (18), siswi SMK Baranangsiang Yayasan Fatima, Kota Bogor. Meskipun sudah dilakukan penyelidikan melalui kamera CCTV, ponsel milik korban, dan juga sidik jari, semua nihil.
Demikian dikatakan Kapolresta Bogor Kota Kombespol Hendri Fiuser kepada Radar Bogor, kemarin. Kendati begitu, pihaknya dengan Polda Jabar akan melakukan uji digital forensik CCTV dalam waktu dekat ini.
“Bukti baru tidak ada. Tapi teknis penyidikan masih tetap dilakukan rekan penyidik Mabes Polri, Direskrimum Polda Jabar, maupun dari kita sendiri,” ujarnya.
Alasannya, menurut pengakuan dia, CCTV tak mampu memberikan petunjuk gambar yang jelas lantaran resolusinya sangat rendah. Sehingga ketika diperbesar, wajah pelaku buram dan samar. Sementara untuk sketsa wajah, tak ada satu pun saksi di lokasi kejadian yang mengetahui dengan pasti ciri-ciri pelaku. Jarak antara pelaku dibunuh hingga ditemukan, kata Hendri, hampir satu jam.
“Sampai saat ini sudah 25 sakasi yang kita periksa. Mereka ada yang dari lingkungan sekolah, guru, keluarga, teman terdekat, penghuni kosan, tapi semuanya belum bisa kita jadikan saksi sebagaimana KUHAP. Kalau di KUHAP itu yang namanya saksi `kan yang mengalami, melihat, dan mendengar langsung. Jadi mereka hanya petunjuk saja,” kata Hendri kepada Radar Bogor, kemarin.
Terkait barang-barang bukti digital seperti ponsel, lanjutnya, para penyidik sudah melakukan berbagai upaya dan prosedur sebagaimana mestinya. Hasilnya tetap saja nihil. Bahkan, sidik jari pelaku pada pisau yang digunakan pun tidak dapat memberikan petunjuk.
Pelaku, kata Hendri, menusuk korban dengan cara digenggam pada bagian perut telapak tangan, sehingga tidak tersentuh oleh sidik jari. (cr2/c)
from ENTER BOGOR http://bit.ly/2MIzfye
0 komentar:
Posting Komentar