Portal berita dari seluruh Indonesia dan Terkini

Rabu, 31 Juli 2019

Tak Ada Bantuan Air Bersih, Warga Weninggalih Jonggol Kurangi Jatah Mandi


JONGGOL – RADAR BOGOR, Warga Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol terpaksa mengurangi jatah mandinya lantaran air di wilayahnya sudah tak ada lagi.
Kondisi ini sudah dialami warga sejak tiga bulan belakangan, tepatnya memasuki puncak kemarau. Hingga kini, tak ada bantuan air bersih ke sana.
Obi, salah satu anak warga RT11/05 Desa Wenigalih, Kecamatan Jonggol, mengaku sering kali dirinya terlambat sekolah hanya karena urusan air. Obi terpaksa berangkat sekolah hanya dengan mencuci mukanya, karena sumber air di rumahnya sudah kering.
Dia mengaku, kondisi itu sudah sejak dua bulan terakhir. Lantaran, kurun waktu tersebut desanya tak lagi mendapatkan air. Untuk mendapatkan air bersih, Obi dan orangtuanya terpaksa mengambil di Sungai Cicadas, yang jaraknya sekira tiga kilo dari rumah.
“Dulu sempat mandi di sini (Sungai Cicadas), tapi selalu terlambat sampai di sekolah karena mandinya di sungai,” ujar bocah Kampung Tegal Mukti itu.
Sebenarnya, kata Obi, tak hanya sungai. Karena terlalu jauh, warga memanfaatkan segala sumber mata air yang ada. Bahkan sesekali mereka mengambil air di mata air kecil yang dekat dengan peswahan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah mengakui, Bogor termasuk satu dari 12 Kota atau Kabupaten di Jawa Barat yang disinyalir dilanda kekeringan ekstrim.
“Untuk wilayah Bogor sendiri, Kecamatan Jonggol yang mengalami kekeringan cukup parah,” katanya.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar dapat mengantisipasinya dengan cara di antaranya tidak melakukan pemborosan air alias menghemat.
“Kemudian disarankan untuk tidak menanam padi atau tumbuhan lain yang membutuhkan banyak air. Sebab potensi kekeringan ekstrim ini diperkirakan akan terjadi sampai November,” jelasnya.
Dia mengatakan, kemarau tahun ini bakal lebih kering akibat tidak adanya hujan yang mengguyur di beberapa wilayah tadi.
“Biasanya meski di musim kemarau tetap ada hujan, tapi dua bulan ke belakang ini tidak ada hujan sama sekali, terutama di wilayah yang telah dipetakan,” ujarnya.
Terlebih, hingga saat ini dilaporkan sudah ada, tujuh kecamatan di Kabupaten Bogor yang mengalami kesulitan air atau kekeringan parah.
“Status tanggap darurat mulai 1 Agustus sampai 30 Oktober,” kata dia, kemarin.(cr1/ipe/c)


from ENTER BOGOR https://ift.tt/31e4Ttv

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Tak Ada Bantuan Air Bersih, Warga Weninggalih Jonggol Kurangi Jatah Mandi

0 komentar:

Posting Komentar